Jumat, 17 Juli 2015

[ interpretasi/short songfic ] White Horse - Taylor Swift

(+) "apakah kau memaafkanku?" (-) "yaa" (+) "maukah kau memberiku kesempatan?" sesaat setelah percakapan singkat itu, aku terbayang masalalu kita. Masa lalu yang mungkin terlampau indah tetapi kelam. Aku mengingat bagaimana dulu dengan mudahnya kau kumaafkan. Wajahmu bak malaikat yang memelas memohon maaf kepadaku, tapi itu jika kau ada maunya saja. Dan bodohnya aku, selalu percaya dengan aksi dan topeng memelasmu. Kejadian itu selalu terjadi, secara terus menerus, dan menimpa gadis malang sepertiku. Harusnya aku tau hal ini. Mungkin aku terlalu naif, begitu jauh masuk ke dalam jerat matamu. Tapi kesalahanku, aku mencintai orang dan aku tak tau bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan. Parahnya, aku selalu mengimpikan sesuatu yang berakhir indah antara kau dan aku, tapi sekarang aku tahu. Aku bukanlah seorang puteri, kita hidup di dunia nyata, bukan dongeng hayalan. Aku bukanlah orang yang selalu kau usap kakinya, lalu kau injak. Ataupun orang yang kau gandeng menuju tangga, kemudian kau jatuhkan. Ini bukan hollywood, ini hanya sebuah kota kecil. Aku berperan sebagai gadis pemimpi sebelum kau hancurkan aku dan pergi meninggalkanku. Begitu terlambat bagimu untuk mengejar dan mendapatkan diriku lagi. Saat ini, tepat di depanku, kau berlutut, memohon ampunanku atas perlakuanmu selama ini. Aku memang menginginkan hal ini dari dulu, tetapi maaf. Aku bukanlah puteri, aku hanya gadis pemimpi. Biarkan aku pergi untuk mencari seseorang, yang benar benar menjaga dan menyayangiku dengan tulus. Dan sekarang, sudah terlambat bagimu untuk mengharap diriku kembali. Kejarlah aku jika kau bisa, namun ini sudahlah terlambat, bagimu dan kuda putihmu. (back) (+) apa kau memaafkanku? (-) yaa, tentu saja (+) maukah kau memberiku kesempatan? (-) maaf, tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar